thanks God gue punya sobat yang bener - bener ngertiin gue. dia lebih mengenal gue daripada diri gue sendiri. klo gue lagi butuh advice tentang apapun masalah pribadi gue (terutama percintaan :P), larinya pasti ke dia.
tadi malem gue sama dia ngobrol panjang lebar tentang kehidupan masing masing yang selama ini kami jalanin. gue cerita klo gue jatuh dari motor hari minggu kemaren. gue bilang sama dia, niat gue jalan weekend kemaren adalah ingin mengalahkan ego diri gue sendiri. semua firasat buruk yang gue anggap menghalangi niat gue, gue abaikan. ketika kecelakaan itu menimpa diri gue, crying mode gue langsung on. gue jadi nyalahin diri sendiri. semua hal buruk tentang gue melintas dalam pikiran gue. thinking why this is happen to me? tiba-tiba gue merasa ga berguna, hanya bisa nyusahin orang.
gue ngerasa kesel ama diri sendiri. betapa mudahnya gue bertoleransi, betapa mudahnya gue dimanipulasi, betapa mudahnya gue diintimidasi, betapa mudahnya gue jatuh, rapuh dan sulit untuk bangkit kembali. gue ngerasa selalu menjadi orang yang mengalah. mengalah untuk kepentingan orang banyak. kadang gue ga peduli sama diri gue sendiri. gue hanya ingin orang lain bahagia, itu aja.
hidup adalah pilihan, hidup adalah proses, hidup adalah masalah, hidup adalah mencari bekal untuk kehidupan yang lebih abadi kelak. gue ga pernah tau sampai umur berapa gue hidup. saat ini, ketika niat gue ingin mengalahkan diri sendiri belum tercapai, gue sadar. untuk bisa mengalahkan kita harus bisa mengenalnya terlebih dahulu. mengenal apa yang harus dikalahkan. sepertinya kemarin gue bermaksud mengalahkan sesuatu yang tidak seharusnya gue kalahkan. sepertinya gue belum mengenal diri gue sendiri dengan baik ya? gue belum bisa mengidentifikasi, gue belum bisa membedakan mana kebutuhan, mana keinginan, mana hal yang lebih penting, mana yang bisa ditunda.
hari ini, gue ikut sama saran dari sobat gue untuk berdamai pada diri sendiri. tidak ada yang perlu dikalahkan. tidak ada yang perlu ditaklukan. seharusnya gue lebih mengenal diri gue sendiri dengan lebih baik dulu. gue cinta dengan pekerjaan gue, but i'm not enjoyed it. temen gue bilang, itu ga baik buat perkembangan jiwa gue (halahhhh..). mungkin gue harus keluar dari lingkaran yang menyebalkan ini. mungkin ini yang seharusnya gue kalahkan, keluar dari kecintaan dan mencari kenyamanan buat diri gue sendiri. it's so dilemma, tapi harus gue hadepin. wish me ya!
1 komentar:
Aduh jadi nggak enak. yang lo omongin gue kan. Pasti gue? Hehehe. like i've said before. I will near you always, for sharing a simple life or even for lending my shoulder to cry on anytime. Going through all the posibillity together, just for accompanying you with your life.
Posting Komentar