Rabu, 21 April 2010

my inspiring people

judul ini, saya persembahkan buat dua orang yang sangat menginspirasi saya.

saya hanyalah orang yang punya fighting spirit, tapi moody. jika diminta untuk mengerjakan sesuatu, akan saya perjuangkan sampai semampu saya. mood sangat bisa merusak hari saya. jika harusnya saya bisa berpikir cepat tapi mood saya jelek, maka akan melambat. ini titik kelemahan saya. oke, cukup tentang saya, let's focus. :D

1. Tony Raharjo
pada suatu Sabtu, saya menghadiri majelis ta'lim Ashabul Kahfi (Ashkaf) di Bandung yang sudah jarang saya datangi akibat kepindahan saya ke Jakarta. Saat itu, yang menjadi pematerinya adalah kang Tony Raharjo (Tora). Siapakah dia? yang jelas, saya langsung terkagum kagum akan isi materi yang ia bawakan ketika pertama kali saya datang ke Ashkaf, dan itu tahun 2008. Tony Raharjo resminya adalah seorang trainer dan writer. Dia sudah tau dia ingin jadi apa semenjak dia masuk kuliah. Dia, memetakan hidupnya, dan tau cara untuk menggapai misinya dengan visi yang kuat.

Sabtu itu, kang Tora datang menggunakan mobil sedan Aerio. Saya terperangah. Dua tahun lalu, dia tak punya kendaraan, datang ke Ashkaf selalu dijemput. From zero to hero. Dia maju dengan pesat! Sekarang dia diminta menjadi pembicara dimana mana, menulis dimana mana, bahkan menjadi dosen! cool!



2. Teh Lela
Satu orang lagi yang menginspirasi saya adalah Teh Lela. Dia tetangga saya semenjak kecil di Bandung. Di catatan saya yang dulu, saya pernah menceritakan bahwa kita gakan pernah tau, pilihan akan membawa kita ke takdir yang mana. Hidup adalah untuk memilih kan?

Saat itu saya bingung, saya harus memilih antara D3 Fikom UNPAD atau S1 Biologi UPI. Saya memutuskan untuk memilih D3 saja. Lalu, saya ketemu teh Lela dan ngobrol tentang masalah ini. Teh Lela menyarankan saya untuk memilih S1 saja, karena biaya untuk ekstensi jika saya mengambil D3, akan sangat tinggi nantinya. Teh Lela juga banyak memberikan pandangan lainnya mengenai perbedaan D3 dan S1. Saya tidak mengiyakan saat itu, tapi sepanjang jalan saya terus berpikir, karena pilihan apapun yang akan saya ambil nantinya akan sangat mempengaruhi masa depan saya. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengambil S1 saja dan langsung berangkat ke UPI, saat antrian untuk pendaftaran ke Unpad tinggal menunggu giliran dipanggil saja.

Saya bertemu lagi dengan Teh Lela di Facebook (well, who didn't? :P). Ternyata, rumahnya tidak jauh dari kosan saya di Jakarta. Saya pun datang berkunjung dengan maksud menyambung tali silaturahim. Saat itu, Teh Lela banyak bercerita tentang kehidupannya selama di Jakarta. Tentang harapannya, mimpinya, perjuangannya. Saya terharu sekaligus merasa terpacu. you are my inspiration teh!!

Saya bilang sama Teh Lela. Mungkin, jika saat dulu itu saya memutuskan untuk mengambil D3, saya tidak akan menjadi saya yang sekarang. Mungkin saya belum pakai kerudung, karena mayoritas teman saya di UPI memakai kerudung dan di Unpad yang berkerudung saat itu tidak sebanyak di UPI. aaah.. banyaklah kemungkinan yang berbeda yang akan terjadi pada saya jika keputusan D3 itu saya ambil.

Sekarang Teh Lela sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi karyawan daster :D. Bebas menentukan kapan dia mau bekerja, kapan dia mau beristirahat. Saya mau kebebasan yang seperti itu. Bekerja dan mengabdi pada perusahaan sendiri.


Saya, hari ini, berjanji. Akan meluangkan waktu saya untuk mulai menekuni hobi yang sangat saya sukai, namun 'mati suri' sejak 2009. Saya mau seperti mereka berdua. Saya harus mulai dari sekarang.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...