Selasa, 27 Mei 2008

Pilih "Kolam Besar" atau "Kolam Kecil"?

Ada yang bilang, perusahaan bisa diibaratkan sebagai kolam dan karyawan adalah ikannya. Asumsinya, makin besar ikan makin besar wewenang dan kekuasaannya. Dalam meniti karir, kita bisa memilih, mau jadi ikan besar di kolam kecil atau jadi ikan kecil di kolam besar. Atau mungkin jadi ikan besar di kolam besar dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.

Yang pasti setiap pilihan memiliki tuntutan dan konsekuensinya masing-masing. Sebelum Anda menentukan pilihan, mungkin telaah berikut ini bisa dijadikan pertimbangan:


Gengsi Ikut Terangkat

Bila Anda bekerja di perusahaan besar yang sudah sangat mapan, maka berita baiknya di mata “pasar” gengsi dan nilai Anda juga ikut terangkat. Anda bisa memperkenalkan jabatan Anda dengan percaya diri. Begitu juga dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar (pemasok, mitra dll) bargaining power Anda juga otomatis lebih tinggi dibandingkan bila Anda bekerja di perusahaan kecil.

Anda juga bisa berharap, mungkin suatu hari nanti Anda akan dibajak oleh perusahaan lain, atau paling tidak, Anda tidak akan terlalu sulit mencari pekerjaan di tempat lain setelah keluar dari perusahaan tersebut. Sayangnya, gengsi ini kadang tidak sejalan dengan gaji Anda. Bisa jadi setelah Anda tengok kanan-kiri, Anda yang telah bekerja sekian tahun di perusahaan besar ternyata mendapat gaji jauh lebih kecil daripada teman Anda yang bekerja di perusahaan kecil dengan jabatan serupa. Bila ini menjadi masalah, boleh saja Anda menjajaki peluang menjadi ikan besar di kolam kecil. Cari saat yang tepat dan perusahaan yang tepat, coba melamar untuk posisi yang lebih tinggi dengan meminta gaji lebih tinggi.

Sistem dan Prosedur Yang Standar

Perusahaan-perusahaan besar yang mapan biasanya telah menerapkan sistem dan prosedur (sisdur) standar yang baku dan teruji. Yang positif dari hal ini adalah bahwa hak, kewajiban dan tugas-tugas masing-masing karyawan sudah jelas. Anda tinggal menjalani saja dan tidak dituntut untuk menciptakan sisdur baru yang perlu trial dan error lagi. Demikian pula paket kompensasi (gaji, tunjangan dan jaminan lainnya) biasanya sudah terstruktur dengan baik dan dibuat mengikuti ketetapan pemerintah. Bila ini adalah tempat bekerja Anda yang pertama, maka Anda bisa belajar mengenali sisdur di berbagai departemen secara garis besarnya.

Negatifnya, dalam hal ini kerapkali sulit untuk mempelopori suatu perubahan. Bila Anda adalah seorang yang sangat kreatif dan berani mengambil terobosan-terobosan baru, rasanya Anda tidak akan terlalu diakomodir di perusahaan semacam ini, kecuali Anda berada di posisi puncak.


Spesialisasi, Mutasi dan Promosi

Di perusahaan besar dengan jumlah karyawan yang mencapai ratusan atau mungkin ribuan, masing-masing karyawan biasanya lebih diarahkan untuk menjadi spesialis sebagai lawan dari menjadi “si serabutan” bila Anda bekerja di perusahaan kecil. Di perusahaan besar, Anda bisa menjadi sangat trampil di satu bidang tertentu setelah bekerja beberapa tahun. Sementara di perusahaan kecil, kadang Anda dituntut untuk menangani beberapa jenis pekerjaan sehingga Anda bisa trampil dalam beberapa bidang sekaligus, bila Anda memang mau belajar banyak hal.

Di perusahaan kecil, persaingan untuk mendapatkan promosi atau naik jabatan, relatif lebih mudah. Si good performer akan mudah terlihat, sehingga jalan untuk dipromosikan lebih lapang. Di perusahaan besar, lebih berat karena jumlah pesaing lebih banyak dan kadang juga sulit bagi Anda untuk bisa terlihat. Bisa jadi Anda sudah menelurkan banyak prestasi, tetapi tetap tidak terlihat oleh atasan-atasan Anda. Persaingan ketat biasanya berarti kecenderungan untuk terjadinya permainan politik di kantor juga meningkat, sehingga mungkin Anda sulit naik jabatan karena memang ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Anda mendapatkan promosi. Banyak yang bilang, untuk menjadi ikan besar di kolam besar, kompetensi saja mungkin tidak cukup, tetapi dibutuhkan juga suatu kematangan berpolitik.

Di perusahaan besar, terbuka peluang untuk mutasi ke bagian lain, baik yang diinginkan atau tidak. Bila Anda tidak perform di suatu departemen, entah karena salah penempatan atau lainnya, Anda mungkin akan dipindahkan ke departemen lain yang lebih sesuai dengan kompetensi Anda. Atau bila karir Anda sudah mentok di departemen terentu karena bos Anda juga tidak bergeming di posisinya, padahal prestasi Anda diakui, maka mungkin masih terbuka peluang bagi Anda untuk dimutasi sekaligus promosi ke jenjang lebih tinggi di departemen lain. Sedangkan di perusahaan kecil, karena organisasinya memang sederhana, Anda tidak punya banyak pilihan.

Last but not least, tahukah Anda apa yang paling menggairahkan dengan menjadi ikan besar di kolam kecil? Tantangan untuk mengubah kolam kecil menjadi kolam besar! Jadi, pilihan mana yang lebih baik? Kolam besar atau kolam kecil? Cuma Anda sendiri yang bisa memutuskan berdasarkan analisis terhadap kondisi dan segala atribut yang Anda miliki saat ini...

tulisan ini dikutip dari karir.com, semoga bermanfaat!

Rabu, 14 Mei 2008

pundung

Pundung itu Bahasa Sunda populer.. klo diartiin ke Bahasa Indonesia kira kira artinya tersinggung atas ucapan or perbuatan seseorang, dan menyebabkan dia jadi ga mau ketemu or terlibat lagi ma orang yang dah nyinggung dia..

Kata orang yang hobi pundung itu cuman supir angkot..tapi nyatanya.. Hari ini temen ada yang pundung setelah meeting.. Curiga karena gue.. hehe.. Sakit hati ampe mendarah daging (bahasa bu imel).. Saya sih cenderung mengutarakan apa isi hati, klo pada kenyataannya menyinggung hati orang yaaah mohon maaf yang sebesar-besarnya.. namanya juga anak muda..heuheu..

Eh..eh..pembelaan diri nih..klo berbeda suara dalam rapat itu wajar kan? asal ga mementingkan diri sendiri..sebenernya yang paling penting itu mengakui kekalahan dan kesalahan kan? sportivitas gitu loh.. klo emang ternyata ada usul yang lebih baik kenapa ga dicoba dulu? you'll find it if you try..(quote 'katakan cinta'). klo ga dicoba mana kita tau apa yang terbaik untuk kita..

Saya jadi punya definisi baru, pundung itu berarti enggan mengakui kekalahan dan kesalahan, enggan mengakui kalo ada yang lebih baik dari diri kita, menganggap klo perubahan itu adalah tabu. What do you think?

Selasa, 13 Mei 2008

dewi menggugat!

Kantor hari ini dimulai dengan keruwetan.. (bukankah itu terjadi setiap hari, disini?). Wadooh, beneran stres gue.. aseli, ga dibuat buat.. tekanan batin uy, mundur kena maju kena.. pengen nangiiis rasanya.. apa karena kerja gue yang emang ga kepake? apa karena sikap gue yang terlalu keras? apa karena pemikiran gue yang terlalu provokatif dan bahkan mungkin radikal? gue bingung.. kenapa semua orang play safe.. ga ada yang mau membuat satu terobosan tertentu.. berpikiran maju minimal 2 langkah ke depan.. semua orang cari aman, yang penting digaji, yang penting ga kena SP, yang penting ga kena tegor, yang penting namanya ga jelek di mata atasan.. masih ada yah orang yang kayak gitu? gw jadi sedih. pantesan orang Indonesia ga maju maju, karena pola pikirnya masih seperti itu, play safe, klo dah nyaman ga mau maju nyari yang lebih nyaman lagi, ga mau keberadaannya digugat. orang yang kepengen punya pikiran maju dihambat, dianggap ga kompeten lah, dianggap masih muda lah, dianggap belum berpengalaman lah, dianggap bodo lah.. padahal mungkin yang menghambat itu justru takut sama dirinya sendiri, takut eksistensinya terancam punah, takut terlihat kecil di mata atasan, takut dianggap ga mampu.. duuh jadi suudzon ginih.. astaghfirullah.. marilah kita sama sama intropeksi diri (jangan jangan yang gue sebutin tadi adalah cerminan dari diri gue pribadi :P).

di buku Ketika CINTA Bertasbih nya Kang Abik diceritakan betapa orang Indonesia itu terlalu nyaman ma keadaannya sekarang, bahkan berpuluh-puluh tahun sesudahnya, bahkan berpuluh-puluh tahun sebelumnya gue pikir. Ada beberapa yang gue inget, waktu pas gue sd dulu ada mamang tukang bubur kacang yang suka jualan keliling komplek. Ga disangka 15 tahun kemudian mamang itu masih aja tetep setia jualan bubur kacang keliling komplek. duuuh..gue miris ngedengernya.. gue pikir mamang itu memang terlalu nyaman ma keadaannya, mungkin dia udah males nyari sesuatu yang belum pasti dia dapetin. jadi dia nyari yang pasti pasti aja. padahal mungkin dia ada potensi jadi seseorang yang berpengaruh, jadi seorang 'macan' bukannya selalu menjadi 'kambing'. gue sih 10 taun kedepan pengen lebih maju dari sekarang, pengen jadi seseorang yang akan selalu diingat sepanjang masa karena kontribusi positif gue kepada negara dan agama, ga kepengen melempem, ga kepengen tertindas. Wahai rakyat Indonesia, jadilah 'macan' yang tangguh, jangan mau jadi kaum marjinal seumur hidup, jangan mau jadi bawahan seumur hidup, jangan mau dibodohin. Klo pun suatu saat jadi seseorang yang punya kekuasaan, jangan mendzolimi bawahan, jangan mau menang sendiri, jangan korupsi, jangan cuman mikirin diri sendiri. Bangkitlah wahai rakyat Indonesia!!! what do you think?

Senin, 12 Mei 2008

maen basket di hari minggu..

gue paling hobi maen basket, walaupun ga jago jago amat. prestasi paling tinggi hanya jadi anggota timnas UPI di libama jabar, pernah juga sebagai semifinalis kejuaraan basket se-jawa bali yang diselenggarain UNS di kota Solo (dengan segudang cerita serunya). Jaman kuliah adalah jaman paling maniak gue maen basket. Motto anak anak UBBIB (unit basket) dulu adalah, "jangan sampai kuliah mengganggu basket". Pagi basket, siang basket, sore basket, malem basket, all day long, 7 hari seminggu. Kuliah lama kelar demi basket, dimarahin dosen demi basket, IPK jelek demi basket, pokonya apapun gue jabanin demi basket. pokona mah basket is my life..sesudah gue memasuki dunia kerja, gue lupa ama yang namanya basket. sampe akhirnya ada temen yang ngajakin buat maen basket bareng, di hari minggu. kenapa sih mesti hari minggu? untuk ukuran orang yang kerja kantoran senin-sabtu jam 8-5, pasti hari minggu adalah hari yang paling recomended. klo diinget inget kebelakang, waktu SMA dulu gue latian basket juga tiap hari minggu pagi, ampe geheng, ampe hideung..tapi teuteu semangat..walaupun cuman jadi cadangan..teuteup semangat..walaupun dijutekin ma kakak kelas..teuteup semangat..walaupun sang pujaan hati jadian ma orang lain..teuteup semangat..hehe.. sebenernya, maen basket di hari minggu itu paling enak sore-sore, matahari udah teduh, adem, ga panas, ga geheng, tapi teuteup semangat..beres maen basket trus makan-makan, trus pulang trus mandi trus tidur nyenyaaaaaaaaaaaaaak deh. mudah mudahan hari seninnya ga telat masuk kerja, hehe.. teuteup semangat!!!!!!!!!!!

Jumat, 09 Mei 2008

Bandung - Jakarta via Tol Cipularang

(source : detiknews.com)
Sebagai warga Bandung, asli Bandung, saya sangat bangga ma kota Bandung. jaman saya kerja di Jakarta dulu, saya sangat sering bolak balik Jakarta-Bandung. Tapi waktu itu, Tol Cipularang belum rampung dibuat, jadi klo dari Jakarta mu ke Bandung mesti lewat puncak. Semenjak Tol Cipularang diresmikan, Bandung-Jakarta dan sebaliknya bisa ditempuh hanya dengan waktu kurang lebih 2,5 jam saja (tergantung kecepatan kendaraannya). Dengan waktu tempuh yang demikian singkat, berjamurlah travel-travel jurusan Bandung-Jakarta dan sebaliknya. Bandung jadi kota yang sangat mudah dijangkau dengan adanya Tol Cipularang ini, mobilitas Bandung-Jakarta setiap hari menjadi sangat padat.

Kembali ke saya lagi yang sering bolak-balik Jakarta-Bandung. Saya pernah nyoba beberapa jenis angkutan dengan bermacam-macam jurusan untuk mencapai kota Bandung tercinta. Paling favorit sih tetep bis antar kota, karena murah, berAC, dan lumayan nyaman. Bis paling favorit sih yang punya pool di Cililitan. heuheu.. kalo travel sih gada yang favorit, yang penting poolnya sesuai dengan tempat yang akan dituju. Saya punya beberapa tips milih angkutan umum bagi temen-temen yang mau ke arah Bandung dan sekitarnya.

1. Travel,
Pastikan dulu ke Bandungnya mau ke daerah mana, trus tanya-tanya deh travelnya lewat daerah situ apa engga. Travel yang lumayan udah punya banyak jurusan sih Cipaganti, Xtrans, Baraya, transporter dan banyak lagi.. rajin rajin gaul ajah..

2. Bis antar kota.
Jurusan Bandung sih banyak, dari Pulogadung, Kalideres, Kp.Rambutan, Tj.Priuk ma Lebak Bulus, tanya aja lewat Cipularang pa kagak. Biasanya sih yang AC eksekutif lewat Cipularang semua, Kadang klo kita beruntung, kita bisa naek bis non AC, selain murah cepat pula. Ngirit banyak pan? Semua bis tujuan Bandung berakhir di terminal Leuwi Panjang, untuk yang mau ke daerah Bandung timur seperti Cibiru, Cileunyi, Panyileukan, Cinunuk dan sekitarnya lebih baik naik bis jurusan Garut, Tasik, Sumedang, turun di pintu keluar tol Cileunyi.

3. Kereta api.
Ga lewat Cipularang sih, punya jalur sendiri, bebas macet pula. Stasiun kereta api Bandung deket ma pusat kota, akses angkutan umum di daerah stasiun pun hampir 24 jam karena daerah rame. Dari Gambir or Jatinegara Jakarta bisa sampe Bandung hanya dengan 20rb ajah!! Rajin rajin aja cek jadwal kereta..

So so so.. jangan ragu untuk mengunjungi kota Bandung lewat tol Cipularang.. Di sepanjang jalan tol banyak ko tempat istirahat + pom bensin. Kalo cape ya istirohat aja dulu.

Tol Cipularang itu menembus gunung, jalannya naik turun, kadang berkabut dengan pemandangan yang lumayan indah. Kondisi kendaraan yang kita pake harus bener bener fit, males kan klo tiba tiba di tengah jalan mogok?! Tapi jangan takut, klo pun mogok ada derek nya koq (tapi entah berapa jam sekali munculnya :P). Anyway.. welcome to Bandung!!!!!!

Rabu, 07 Mei 2008

suatu pagi di TVRI..

kemarin pagi jam 5.30 di TVRI ada acara talk show, nara sumbernya bapa-bapa dari Bagian Kepenghuluan Departemen Agama RI. Pas acara itu mendekati sepertiga waktu terakhir ada ibu ibu yang nanya soal biaya nikah. Bapanya ngejawab hanya 30rb!! Murah pisan uy! Biaya itu katanya bapa yang tadi untuk pencatatan dan pembelian buku nikah suami istri itu loh. Lalu apa penyebab biaya nikah jadi 20 kali lipat lebih mahal? Inilah jawaban bapa-bapa itu.
1. Akad nikah dilaksanakan di weekend. Hari libur pagi PNS, yang berarti lembur.
2. Akad nikah diadakan di rumah, hotel, mesjid atau gedung resepsi. Berarti perlu ongkos walau kadang-kadang kita jemput juga.
3. Penghulu kadang diminta jadi MC, khutbah nikah, pengajian, nasyid, untung ga diminta jadi pengantennya..hehe..

ngedenger hal itu gw jadi punya beberapa kesimpulan.
1. betapa uang menjadi hal yang sangat penting bagi kita sekarang, yang namanya mata duitan itu udah ga mengenal domisili,umur dan jenis kelamin. Uang seakan jadi alesan untuk menghalalkan segala cara, ga peduli keadaan orang lain seperti apa.
2. adakan lah akad nikah di hari kerja
3. ga usah resepsi besar-besaran, yang penting maksud dan tujuannya tercapai.
what do you think?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...