Senin, 28 Juli 2008

politik

kota Bandung lagi anget angetnya, lagi heboh hebohnya mu ngadain pilwalkot. calonnya ada 3 pasang, 2 dari partai dan 1 non partai alias independen. InsyaAllah pencoblosan bakal diadain tanggal 10 Agustus 2008 mendatang. ngomong-ngomong soal politik, sebenernya ga cuman dipemerintahan aja, diperkantoran pun ada, termasuk di kantor gue. gue pernah baca di majalah, terlibat dalam politik kantor itu banyak untung ruginya. tergantung cara apa yang kita lakuin. Salah satu untungnya bisa cepet promosi naik jabatan, naik gaji dll. ruginya nama baik kadang bisa jadi buruk, paling apes ya dipecat.

politik kantor tuh kayak apa siy? yah, mirip mirip sama politik yang sering kita lihat di tivi itu. untuk mencapai goal/tujuan tertentu banyak orang menghalalkan berbagai cara. saling sikut, saling menjatuhkan, saling menertawakan. di depan mata bersikap manis dipbelakang punggung nusuk pake belati. suap menyuap, kkn, cari popularitas, udah jamak dilihat sebagai wajah politik di Indonesia.

dikantor lama pernah ada tuh bukti nyata politik kantor. atasan departemen gue karirnya mulus karena dia deket ma para manager (gosipnya siy, tapi nyata keliatan koq, apa karena orang lain sirik yah makanya keluar berita itu?hehe..wallahualam bissawab). dikantor sekarang, ummm... ada siy... tapi klo gue tulis disini bakal ada yang protes lagi, bakal banyak muncul barisan sakit hati lagi trus bakal disave di file khusus trus jadi catatan hitam perjalanan karir gue (cieee karir..). kemungkinan terburuk yah seperti gue bilang di awal tadi, dipecat. pokoknya tiada kantor tanpa politik, gada politik bukan kantor namanya.

politik kantor kalo cuman buat seru seruan siy ga masalah. intermezzo dipagi hari sebelum mulai kerja, siang hari pas makan siang dan sore hari sebelum pulang ke rumah. sebenernya yang paling penting adalah kerja sebaik baiknya. work as a team, dont blame each other, be responsible for everything you've done. tunjukkan kalo kita memang layak mendapat reward memang dari hasil kerja keras kita bekerja, bukan karena pandainya kita bermain politik. orang yang sirik pasti akan selalu ada, tapi klo kita yakin benar kenapa kita mesti takut? musuh akan selalu mengintai, menunggu saat kita lemah. kita gakan pernah tau siapa 'musuh' kita. apakah itu anak buah? atasan? rekan kerja satu divisi? rekan kerja antar divisi? atau bahkan orang yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

jika pada akhirnya pilihan kita adalah bermain politik di kantor, maka mainkanlah dengan cantik walaupun itu sulit (banyak baca art of warnya Tsun zhu deh, btw nulisnya bener ga sih?hehe..). bermain politik cantik akan terlihat elegan dan tidak turun harga diri bila gagal (oh ya??? i dont think so..). dare to try?

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...